...

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang Sebagai Analisa Trading Forex

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

bahasforex.com –  Berbicara forex, tentu kita berbicara mengenai pasar uang dimana anda harus mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang yang dapat anda gunakan sebagai bahan analisa dalam trading yang akan mempengaruhi keputusan yang akan anda ambil.

Ketika anda memutuskan terjun dalam dunia forex, maka sangat penting untuk mengetahui dan memahami dasar dari forex yang berkaitan erat dengan nilai tukar mata uang dimana untuk mengambil keuntungan dalam forex maka harga beli mata uang harus lebih rendah dengan harga jual sehingga anda bisa memperoleh profit dari selisih tersebut. Semakin besar selisih maka semakin besar keuntungan yang bisa anda dapatkan dikalikan modal yang anda tanam.

Maka dari itu pentingnya mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang agar anda bisa mencari peluang untuk memperoleh kesempatan meraih keuntungan yang konsisten. Lalu apa saja faktor itu? Anda bisa menyimak poin-poinnya sebagai berikut. Baca juga Cara Trading Forex Anti Gagal untuk Trader Pemula

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Tukar Mata Uang

Perbedaan Tingkat Suku Bunga Antara Dua Negara

Perlu anda ketahui bahwa suku bunga, inflasi, dan nilai tukar sangat berhubungan erat. Dengan merubah tingkat suku bunga, bank sentral suatu negara bisa mempengaruhi inflasi dan nilai tukar mata uang. Suku bunga yang lebih tinggi akan menyebabkan permintaan mata uang negara tersebut meningkat.

Investor domestik dan luar negeri akan tertarik dengan return yang lebih besar. Namun jika inflasi kembali tinggi, investor akan keluar hingga bank sentral menaikkan suku bunganya lagi. Sebaliknya, jika bank sentral menurunkan suku bunga maka akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

Perbedaan Tingkat Inflasi Antara Dua Negara

Negara dengan tingkat inflasi konsisten rendah akan lebih kuat nilai tukar mata uangnya dibandingkan negara yang inflasinya lebih tinggi. Daya beli mata uang tersebut relatif lebih besar dari negara lain. Pada akhir abad 20 lalu, negara-negara dengan tingkat inflasi rendah adalah Jepang, Jerman dan Swiss, sementara Amerika Serikat dan Canada menyusul kemudian. Nilai tukar mata uang negara-negara yang inflasinya lebih tinggi akan mengalami depresiasi dibandingkan negara partner dagangnya.

Hutang Publik (Public Debt)

Neraca anggaran domestik suatu negara digunakan juga untuk membiayai proyek-proyek untuk kepentingan publik dan pemerintahan. Jika anggaran defisit maka public debt membengkak. Public debt yang tinggi akan menyebabkan naiknya inflasi. Defisit anggaran bisa ditutup dengan menjual bond pemerintah atau mencetak uang.

Keadaan bisa memburuk bila hutang yang besar menyebabkan negara tersebut default (gagal bayar) sehingga peringkat hutangnya turun. Public debt yang tinggi jelas akan cenderung memperlemah nilai tukar mata uang negara tersebut.

Neraca Perdagangan

Neraca perdagangan antara dua negara berisi semua pembayaran dari hasil jual beli barang dan jasa. Neraca perdagangan suatu negara disebut defisit bila negara tersebut membayar lebih banyak ke negara partner dagangnya dibandingkan dengan pembayaran yang diperoleh dari negara partner dagang.

Dalam hal ini negara tersebut membutuhkan lebih banyak mata uang negara partner dagang, yang menyebabkan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap negara partnernya melemah. Keadaan sebaliknya disebut surplus, dimana nilai tukar mata uang negara tersebut menguat terhadap negara partner dagang.

Kestabilan Politik Dan Ekonomi

Secara logika mencari profit, tentu para investor akan mencari negara dengan kinerja ekonomi yang bagus dan kondisi politik yang stabil. Negara yang kondisi politiknya tidak stabil akan cenderung beresiko tinggi sebagai tempat berinvestasi. Keadaan politik akan berdampak pada kinerja ekonomi dan kepercayaan investor, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara tersebut.

Rasio Harga Ekspor Dan Harga Impor

Dan faktor terakhir yang mempengaruhi nilai tukar mata uang adalah apabila harga ekspor meningkat lebih cepat dari harga impor maka nilai tukar mata uang negara tersebut cenderung menguat. Permintaan akan barang dan jasa dari negara tersebut naik yang berarti permintaan mata uangnya juga meningkat. Keadaan sebaliknya untuk harga impor yang naik lebih cepat dari harga ekspor.

Pengaruh Nilai Tukar Mata Uang Pada Trading Forex

Seperti yang telah kami jelaskan diatas, bahwa dalam memperoleh keuntungan dari trading forex didapatkan dari selisih nilai jual/beli pasangan mata uang. Karena itu, sebelum menaruh posisi sell atau buy, trader perlu melakukan analisa yang mendalam termasuk mencari peluang dari mengetahui mata uang apa yang sedang memiliki nilai tukar rendah dan berpotensi naik, dan sebaliknya.

Namun dalam trading forex, mengetahui faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang saja tidak cukup. Dibutuhkan pengetahuan tentang cara benar menganalisa fundamental dan teknikal agar anda tidak mengambil keputusan yang salah, sebab walaupun mungkin terlihat sama tetapi analisa fundamental sebenarnya berbeda dengan news trading yang memberitakan mengenai kebijakan suatu negara dan sebagainya.

Analisa fundamental bukan hanya memperhatikan agenda-agenda perekonomian seperti pengumuman suku bunga sebagai salah faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang. Tetapi memiliki cakupan lebih luas dari itu dimana analisa fundamental juga perlu memperhatikan kestabilan suatu negara secara keseluruhan.

Demikian informasi mengenai faktor yang mempengaruhi nilai tukar mata uang, semoga berguna dan bermanfaat serta menjadi referensi dalam langkah trading forex anda selanjutnya.

Tinggalkan komentar