...

Cara Memilih Saham Terbaik Untuk Berinvestasi Bagi Pemula

Cara Memilih Saham Terbaik Untuk Berinvestasi

bahasforex.com –  Banyak pemula yang ingin berinvestasi saham bingung dalam memilih saham terbaik agar bisa meraih keuntungan investasi yang diharapkan. Bahkan tidak jarang, banyak pemula yang mundur dalam berinvestasi saham karena tidak tahu menemukan pilihan saham untuk berinvestasi yang tepat. Maka kali ini, kami akan membagikan cara memilih saham terbaik untuk berinvestasi bagi pemula.

Kebingungan memilih saham terbaik untuk berinvestasi merupakan hal yang wajar dan banyak dialami oleh investor pengalaman sekalipun, mengingat terdapat lebih dari 600 perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia. Lalu bagaimana cara memilih saham terbaik diantara ratusan saham tersebut?

Bagi anda yang sudah mempelajari seluk-beluk investasi saham, maka akan selalu terdapat cara memilih saham terbaik dengan mudah dan sederhana. Jadi anda tidak perlu mengecek satu persatu saham tersebut untuk menyeleksi segi fundamental atau teknikal ke 600 saham tersebut, yang mana waktu anda akan habis dan tidak ada waktu untuk melakukan trading. Baca juga Apa itu Call Option dalam Pasar Modal

Namun ada cara yang lebih efisien yang lebih mudah untuk anda lakukan untuk menemukan saham terbaik yang bisa anda pilih. Berikut tipsnya.

Cara Memilih Saham Terbaik Untuk Berinvestasi Bagi Pemula

Cara Memilih Saham Terbaik Untuk Berinvestasi

Tentukan tujuan investasi

Apa alasan anda berinvestasi? Dimana jawabannya bisa apa saja, seperti rencana nikah, beli rumah, jalan-jalan ke mancanegara, atau alasan lainnya. Namun apapun alasan anda, yang terpenting adalah menentukan apakah anda ingin berinvestasi untuk jangka panjang atau lebih dari 5 tahun, jangka menengah antara 2-5 tahun, atau jangka pendek atau di bawah 1 tahun? Yang bisa anda sesuaikan dengan alasan dan tujuan berinvestasi.

Dengan memiliki tujuan yang jelas, maka anda berkomitmen serta disiplin penuh dalam berinvestasi untuk tidak menarik modal investasi selama kurun waktu tersebut.

Investasi saham paling ideal untuk jangka panjang. Tapi bagi anda yang tidak mampu berkomitmen dalam jangka panjang, anda bisa memilih aset investasi lain seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, obligasi pemerintah, deposito, atau P2P Lending.

Memilih beberapa saham dari sektor berbeda-beda

Direkomendasikan agar tidak menggunakan semua modal anda untuk membeli satu saham tertentu saja, tetapi tidak berarti anda bisa memilih saham terlalu banyak juga untuk dimasukkan portofolio, karena anda akan perlu berlatih menganalisis dan melacak kinerjanya dari waktu ke waktu.

Sebaiknya memilih saham sebanyak 2-4 yang masing-masing berasal dari sektor berbeda bagi pemula, seperti memilih dua saham terbaik dari sektor perbankan dan sektor konstruksi. Atau anda juga bisa memilih empat saham dari sektor perbankan, properti, barang konsumsi, dan tambang. Hal ini sesuai dengan prinsip diversifikasi, yakni membagi-bagi risiko ke beberapa bagian. Dengan begitu, portofolio anda akan tetap selamat seandainya salah satu sektor sedang tumbang karena isu tertentu.

Tentukan strategi investasi atau trading

Setelah menentukan tujuan investasi, pilihlah strategi investasi atau trading yang sesuai dengan profil risiko anda. Istilah “investasi saham” di sini mengacu pada teknik “buy & hold” (beli & simpan) selama beberapa bulan hingga beberapa tahun. Sedangkan istilah “trading saham” merujuk pada teknik jual-beli saham dalam waktu singkat, antara kurang dari sehari hingga maksimal beberapa minggu saja.

Apabila anda sanggup menanggung risiko kerugian besar, maka anda dapat memilih strategi investasi maupun trading. Tapi apabila anda tidak berani menanggung risiko besar, maka sebaiknya anda memilih berinvestasi saja.

Adapun beberapa strategi investasi dan trading populer dapat anda simak sebagai berikut.

  • Income Investing, yakni investasi pada saham-saham yang memberikan dividen yield tinggi secara konsisten.
  • Value Investing, yakni investasi pada saham-saham yang memiliki valuasi murah seperti berdasarkan rasio P/E, PBV, dan lain-lain.
  • Growth Investing, yakni investasi pada saham-saham yang memiliki potensi pertumbuhan tertinggi, meskipun valuasinya sudah mahal dan belum membagikan dividen
  • Swing Trading, yakni trading dengan target membeli saham pada harga dekat bottom (terendah) atau setelah breakout (menembus) batas resistance tertentu, kemudian menjualnya pada tingkat harga lebih tinggi. Trader bisa merealisasikan profit dalam kurun waktu antara beberapa hari hingga beberapa bulan, tetapi tidak sampai lebih dari setahun.
  • Dollar Cost Averaging, yakni investasi secara mencicil dan konstan pada saham-saham berkapitalisasi pasar besar (blue chip), termasuk market leader, dan harganya cenderung terus meningkat.
  • Day Trading, yakni trading saham dengan target profit dalam satu hari yang sama atau sering juga disebut strategi beli saham pagi dan jual sore.

Kumpulkan saham-saham yang sesuai dengan strategi pilihan

Setelah menentukan strategi, selanjutnya anda akan bisa mengumpulkan saham-saham mana saja dari BEI yang sesuai dengan strategi anda, dimana pada tahap ini, anda boleh saja mempelajari semua saham yang terdaftar di BEI satu per satu. Anda juga bisa mengambil jalan pintas dengan memilih saham berdasarkan penggolongan yang sudah ada.

Berikut contoh memilih saham berdasarkan penggolongan yang sudah ada sebagai berikut.

  1. Income Investing, anda bisa mengecek saham-saham dalam indeks IDX High Dividend 20, karena sudah memuat nama-nama saham berkapitalisasi terbesar yang konsisten membayar dividen dengan yield tertinggi selama minimum 3 tahun terakhir. Kalau pilihannya kurang menarik, coba rangkum sendiri data pembayaran dividen semua saham selama 3 tahun terakhir, lalu pilih saham mana saja yang memiliki dividend yield tinggi. Dividend yield adalah nilai nominal dividen dibanding harga saham.
  2. Growth Investing: Periksa indeks IDX Growth 30 yang mencakup 30 saham dengan tren harga relatif baik terhadap pertumbuhan laba bersih dan pendapatan, serta memiliki likuiditas dan kinerja yang baik. Biasanya investor juga berupaya memilih saham yang mampu mencetak laba dan EPS terus meningkat secara konsisten, serta menguasai ceruk bisnis tertentu yang memiliki masa depan cerah.
  3. Value Investing: Periksa indeks IDX Value 30 yang mencakup 30 saham terbaik dengan valuasi harga rendah, likuid, serta kinerja keuangan yang baik. Alternatif lain, kamu bisa memanfaatkan fitur stock screener pada platform trading saham yang disediakan sekuritas (jika ada), kemudian menyaring saham-saham mana saja yang memiliki rasio P/E dan PBV murah sekaligus cash flow lancar.
  4. Swing Trading: Cari peluang untuk buy on weakness (BoW) atau buy on breakout (BoB) berdasarkan analisis candlestick, support/resistance, atau indikator teknikal apa pun. Sekarang juga sudah ada beberapa platform mirip robot yang dapat memindai pasar otomatis guna menemukan saham-saham berdasarkan kriteria teknikal tertentu, misalnya Stockbot dan MNC Stock Radar. Platform-platform ini dapat memudahkan kerja trader.
  5. Day Trading: Cari tahu saham mana saja yang masuk indeks LQ45 (untuk trader konvensional) atau JII (untuk trader syariah) yang telah mencakup saham-saham dengan likuiditas transaksi tertinggi.

Demikian informasi mengenai cara memilih saham terbaik untuk berinvestasi bagi pemula, semoga berguna dan bermanfaat.

Tinggalkan komentar