...

Mengenal Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex

Manajemen Risiko Dalam Trading Forex

bahasforex.com – Seperti kita ketahui bersama, trading forex seperti memiliki dua sisi mata uang, satu sisi memberikan profit dan sisi lain memberikan risiko atau kerugian. Kerugian tidak bisa dihindari tetapi pertanyaan adalah bagaimana anda mengantisipasi dan bisa mengatasi hal tersebut. Itulah pentingnya mengapa anda perlu mengenal metode manajemen risiko dalam trading forex.

Mengapa manajemen risiko penting? Lebih jelasnya bisa diibaratkan anda berkendara motor tanpa persiapan helm dimana apabila terjadi kecelakaan yang mana sudah pasti anda tidak rencanakan, risiko luka dan kematian lebih besar dibandingkan anda menggunakan helm bukan? Anda bisa mengklaim bahwa anda seorang pembalap motor yang berpengalaman, tetapi tetap risiko anda mengalami kecelakaan akan selalu ada sekalipun anda sudah berhati-hati dijalan.

Sama halnya dengan metode manajemen risiko, dimana anda bisa jadi trader forex senior yang berpengalaman dan mengetahui banyak hal tentang trading forex tetapi hal tersebut percuma saja apabila anda tidak menerapkan manajemen risiko, karena tanpa adanya manajemen risiko, cepat atau lambat trading Anda akan gagal meraih hasil yang profitable.

Tentu semua trader mengetahui, bahwa dalam pasar forex tak ada ilmu pasti yang bisa 100% memperkirakan pergerakan harga dengan benar. Sebaik-baiknya suatu sistem pasti ada potensi kesalahan prediksi yang bisa membuat posisi trading Anda loss. Untuk itu pada saat belajar trading forex anda wajib membiasakan diri dengan pengaturan manajemen risiko yang baik. Seperti yang dikatakan para ahli yakni “risiko itu pasti ada, tinggal bagaimana kita mengelolanya”. Baca juga Cara Sukses Trading Forex Dengan Pair Cross

Mau tahu cara belajar Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex yang baik? Simak beberapa manajemen resiko yang bisa anda terapkan sebagai berikut.

Manajemen Risiko Dalam Trading Forex

Metode Manajemen Risiko Dalam Trading Forex

Menentukan Besar Risiko Per Trade

Anggap saja anda mempunyai modal sebesar 1,000 USD. Setelah ‘diungkit’ dengan leverage 1:100, maka saldo trading yang bisa Anda gunakan berjumlah 100,000 USD. Apakah lebih dibagi atau langsung memakai 100,000 USD tersebut dalam sekali trade?

Apabila anda ingin langsung menggunakan semua modal dan leverage anda dalam satu kali trade bisa dikatakan anda sama sekali tidak memperhitungkan manajemen risiko saat belajar trading forex. Menggunakan semua saldo yang ada dalam satu posisi itu namanya sama saja dengan bertaruh. Apabila menang memang profit yang anda dapatkan bisa tinggi, tetapi apabila anda kalah semua dana Anda bisa langsung habis karena merugi. Padahal, kesempatan trading tak hanya sekali. Kenyataannya, ada banyak sekali peluang yang bisa senantiasa anda temukan dari pergerakan harga di pasar forex. Baca juga Apa saja Manfaat Kurs Tetap Broker Bagi Forex Trading? Begini Penjelasannya

Jadi agar anda bisa bertahan lama di pasar forex, sebaiknya terapkan cara trading forex dengan menentukan besar risiko per trade. Risiko per trade dianjurkan seukuran 0.5% sampai 2% dari modal trading.

Membatasi Open Posisi

Sudah menjadi rahasia umum apabila broker forex memperkenankan anda untuk membuka beberapa posisi dalam satu waktu. Cara trading forex seperti ini bagus dilakukan untuk memanfaatkan peluang dari beberapa pair sekaligus. Namun apabila anda terlalu banyak posisi yang dibuka secara simultan, maka sama saja anda telah merisikokan ukuran trading yang sangat besar.

Sebagai contoh, dengan besar risiko per trade sebanyak 2% dan leverage 1:200, membuka 40 posisi sekaligus sama saja dengan mempertaruhkan semua dana di akun Anda. Idealnya, anda sebaiknya untuk tidak membuka lebih dari 4 posisi dalam satu waktu. Kontrol manajemen risiko seperti ini akan mempermudah Anda mengukur potensi kerugian trading.

Mengatur Rasio Risk Reward

Manajemen Risiko Dalam Trading Forex

Tips manajemen risiko ini berkenaan dengan pemanfaatan fungsi stop loss dan take profit. Perlu anda ketahui, bahwa Stop loss bermanfaat melindungi posisi trading dari kerugian lebih banyak. Sedangkan take profit dapat digunakan untuk mengunci profit.

Dalam kaitannya dengan pengaturan manajemen risiko, Anda bisa menyesuiakan dengan pengaturan level stop loss dan take profit dengan rasio risk reward atau laba rugi tertentu. Sebaiknya rasio risk ditetapkan lebih kecil dari reward, agar pencapaian profit yang anda kumpulkan bisa lebih banyak dari jumlah kerugian.

Seperti contoh ketika belajar trading forex anda dapat menggunakan metode manajemen risiko dengan rasio risk reward 1:2. Maka perhitungan stop loss dan take profitnya adalah sebagai berikut: entry buy EUR/USD pada level 1.1280 ditentukan dengan stop loss pada 1.1260 (jarak 20 pips), dan take profit pada 1.1320 (selisih 40 pips dari level entry). Apabila digunakan secara konsisten dengan strategi trading yang telah teruji, maka rasio risk reward tersebut dapat menunjang profitabilitas trading Anda dalam jangka panjang.

Memanfaatkan Trailing Stop

Cara mengatur manajemen risiko yang terakhir adalah dengan menggunakan trailing stop. Fasilitas ini sebenarnya adalah pelengkap stop loss yang bisa diatur untuk menyempurnakan fungsi take profit. Sebagai gambaran jelasnya, anda bisa menyimak contonya sebagai berikut.

Budi membuka order buy EUR/USD di 1.1280 dengan rasio risk reward 1:2 (stop loss di 1.1260 dan take profit 1.1320). Dengan maksud mengamankan profit, Budi mengatur trailing stop 5 pips ketika harga bergerak naik sesuai perkiraannya. Artinya, setiap kali harga naik 5 pips, maka stop loss juga akan bergeser ke atas sebanyak 5 pips.
Jadi katakanlah harga meningkat jadi 1.1285, maka stop loss yang tadinya di 1.1260 akan mengekor naik dan berada di level 1.1265. Apabila nantinya harga tiba-tiba turun sebelum mencapai take profit, misalnya di level 1.1310, maka keuntungan yang sudah diraih tak akan hilang, karena stop loss akan tereksekusi di level 1.1290.

Dengan demikian, jelas bahwa trailing stop ini membantu anda untuk memaksimalkan fungsi stop loss dan take profit. Tetapi walupun demikian, ada satu kunci manajemen risiko penting yang harus anda catat baik-baik di sini, yakni Trailing stop paling bermanfaat jika diterapkan di pasar trending, ketika harga sedang menguat atau menurun tajam. Di kondisi pasar sideways atau ranging, penggunaan take profit justru bisa membuat posisi Anda terkena stop loss lebih awal sebelum profit trading terkumpul.

Trailing stop sendiri merupakan fitur yang sudah banyak ditawarkan broker untuk melengkapi kebutuhan pengelolaan manajemen risiko trader. Namun karena tak digunakan sebanyak stop loss dan take profit, ada juga beberapa broker yang tidak melengkapi platform tradingnya dengan fungsi trailing stop. Apabila anda merasa trailing stop ini bagus untuk anda dan memerlukan fitur ini untuk menyempurnakan manajemen risiko, maka anda bisa memilih broker forex terbaik yang menawarkan fitur trailing stop.

Sekian informasi mengenai mengenal metode manajamen risiko dalam trading forex yang bisa anda terapkan mendampingi setiap strategi trading anda. Semoga berguna dan bermanfaat.

Tinggalkan komentar