...

Ini Indikator Terbaik Yang Cocok Untuk Scalping

Indikator Terbaik Yang Cocok Untuk Scalping

bahasforex.com – Scalper merupakan sebutan untuk para trader yang melakukan trading scalping. Lalu apa indikator terbaik yang cocok untuk scalping yang biasa digunakan para scalper berpengalaman?

Sekedar informasi, scalper merupakan tipe trader yang mencari keuntungan dari pergerakan kecil di pasar kecil. Walapun keuntungannya kecil, tetapi dengan volume yang banyak serta rutin maka akan bisa menghasilkan keuntungan besar.

Scalper trader biasanya menggunakan time frame rendah seperti 1 atau 5 menit dan sering melakukan transaksi dalam jumlah besar dalam waktu singkat sehingga teknik scalping forex sering menggunakan strategi perdagangan yang agresif dan membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi serta kecepatan untuk membaca pergerakan harga.

Baca juga Belajar Supply dan Demand dalam Forex

Dengan demikian, tidak heran apabila banyak trader scalper yang mengibaratkan scalper sama seperti di film thriller aksi tinggi yang membuat scalper tidak tenang karena proses yang serba cepat, menegangkan, dan menggetarkan pikiran sekaligus. Tetapi walapun begitu, scalping adalah strategi perdagangan populer dan menjadi favorit banyak trader yang ditandai dengan periode waktu relatif singkat antara pembukaan dan penutupan perdagangan.

Indikator Terbaik Yang Cocok Untuk Scalping

Indikator Terbaik Yang Cocok Untuk Scalping

Moving average

Menjadi salah satu indikator paling mudah. Sebab, kamu tinggal menentukan time frame untuk melakukan trading dan kemudian meletakkan beberapa garis kombinasi moving average. Salah satu kombinasi yang paling direkomendasikan adalah SMA 5-8-13 pada chart 2 menit. Kombinasi ini dapat mengidentifikasi tren kapan kamu harus menjual dan membeli, sekaligus bisa memprediksi kapan tren akan berubah arah.

Setelah dioperasikan, chart akan naik turun. Ketika tren masih kuat, garis akan menempel pada SMA 5 atau 8. Jika sudah mendekati 13, maka waktunya untuk close karena akan terjadi reversal. Kalau ingin membuka posisi lagi, kamu harus menunggu hingga semua garis menyatu.

Baca juga Begini Cara Menghindari Margin Call

Bollinger bands

Indikator bollinger bands banyak digunakan para trader baik untuk trading saham maupun forex. Kamu bisa menerapkan bollinger bands menggunakan period 12 dan deviation 2. Ketika harganya menyentuh lower band, ambil posisi buy. Jika nilainya menyentuh upper band, coba untuk memasang posisi sell. Hindari untuk memasang stop loss dan TP yang terlalu banyak. Gunakan perbandingan 10 berbanding 5 pip antara stop loss dengan TP. Perlu diketahui, tidak ada strategi yang benar-benar sempurna dalam trading. Kamu bisa saja menggunakan bollinger bands di lingkup pasar ranging atau sideways. Akan tetapi, jika memakainya saat harga trending, kamu bisa mengalami kerugian.

Stochastic

Umumnya, stochastic digunakan untuk melengkapi indikator lainnya yang tergabung di dalam suatu sistem. Cara kerjanya pun sedikit berbeda. Para trader lebih menyarankan untuk menggabungkan dua indikator seperti bollinger bands atau moving average.

Baca juga Apa itu Railing Stop? Begini Pengertian dan Cara Menggunakannya

Kelebihan dan kekurangan teknik scalping

Pastinya setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangan termasuk teknik scalping. Untuk lebih jelasnya, berikut kelebihan dan kekurangan dari Scalper dibawah ini.

Kelebihan

Sekedar informasi, scalping bisa menjadi metode yang menguntungkan bagi seorang scalper tetapi dengan syarat yakni menerapkan exit strategy yang benar dimana scalper bisa memanfaatkan perubahan kecil pada harga saham yang belum tentu bisa mencerminkan keseluruhan tren harga komoditas pada hari itu.

Trader tidak harus mengerti banyak tentang saham. Risikonya pun terbilang sangat kecil karena scalping memang dirancang untuk membatasi angka kerugian. Anda bisa mendapatkan keuntungan tanpa harus repot-repot belajar mengenai sisi fundamental sebuah aset. Poin pentingnya, yaitu hanya perlu disiplin dalam melihat pergerakan harga aset secara teratur. Scalper juga terhindar dari risiko pasar, terutama fluktuasi harga aset.

Kekurangan

Meski risiko kerugiannya terbilang sangat kecil, scalping tetap memiliki sisi kelemahannya dalam strategi trading. Scalping melibatkan jumlah transaksi besar jika dibandingkan dengan strategi lainnya. Hal ini akan menimbulkan biaya transaksi yang lebih tinggi karena harus membayar komisi di setiap transaksi. Dibutuhkan kalkulasi yang matang dalam melakukan aksi bid dan offer. Tujuannya, agar tidak melewatkan kesempatan trading di aset lain yang ternyata bisa menghasilkan untung lebih banyak.

Selain itu, anda juga harus berada di depan layar selama melakukan trading karena tekniknya cukup sulit dan perlu ketelitian serta harus selalu dipantau karena menggunakan timefame yang rendah.

Demikian informasi mengenai indikator terbaik yang cocok untuk scalping yang bisa menjadi referensi bagi anda yang ingin menerapkan strategi scalpin dalam trading anda. Semoga berguna dan bermanfaat.

Tinggalkan komentar