...

Mengenal Arti Penting Indeks Dolar dalam Analisa Trading

Indeks Dolar dalam Analisa Trading

bahasforex.com – Dalam analisa pasar, indeks dollar sering menjadi acuan untuk mengukur kekuatan mata uang AS yang tentunya menjadi informasi bermanfaat bagi anda trader forex. Lalu apa arti penting indeks dollar dalam analisa trading?

Bagi trader yang sudah berpengalaman dan sering melakukan perdagangan di pasar saham pastinya sudah tidak asing lagi dengan indeks saham seperti NASDAQ Composite Index, Nikkei 225, S&P 500, dan Dow Jones Industrial Average (DJIA).

Sama halnya dengan index pasar saham, begitu pula dengan pasar pertukaran mata uang asing atau forex yang juga memiliki ukuran yang telah populer dikenal sebagai USDX atau Indeks Dolar AS.

Adapun US Dollar Index merupakan indeks yang menggambarkan serta mengukur kekuatan mata uang dolar Amerika Serikat “melawan” 6 mata uang utama lain di dunia, yang dikenal memiliki kode DXY di chart trading dan platform analisa.

Adapun mata uang dunia yang menjadi pembanding dalam perhitungan Indeks Dolar AS adalah Euro (EUR), Pound Inggris (GBP), Yen Jepang (JPY), Dolar Kanada (CAD), Franc Swiss (CHF) dan Krona Swedia (SEK). Baca juga 3 Tips Memilih Broker Forex Terbaik

Mengapa hanya 6 mata uang tersebut? Perlu anda ketahui, sebenarnya proses pengukuran DXY membandingkan Dolar dengan mata uang 24 negara. Namun, 19 di antaranya tergabung dalam Zona Euro dan menggunakan mata uang yang sama yaitu Euro. Dan keenam kawasan yang mata uangnya menjadi pembanding dalam Indeks Dolar mempunyai tingkat perekonomian yang bervariasi. Sehingga dalam praktiknya, dapat dikatakan bahwa DXY merupakan acuan atau patokan bagi performa Dolar AS terhadap mata uang dunia.

Apabila anda bandingkan dengan 19 negara yang tercantum sebagai anggota, Euro memiliki bobot paling besar dalam perhitungan Indeks Dolar, yakni mencapai 56.7%. Disusul kemudian oleh Yen (13.6%), Pound (11.9%), Dolar Kanada (9.1%), Krona (4.2%), dan Franc (3.6%). Jadi dapat dikatakan bahwa Euro memiliki peran terbesar dalam mempengaruhi fluktuasi komponen terbesar dalam penghitungan DXY. Baca juga Awas Robot Trading Palsu dari Investasi Forex Bodong

Indeks Dolar dalam Analisa Trading
Indeks Dolar dalam Analisa Trading

Perbandingan Indeks Dolar

Untuk mencari tingkat korelasi jika dilihat dari harga atau volatilitas pasar, Hypervolatility menghitung DXY, EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY dengan metode statistik. Berikut ini ialah hasil yang ditunjukkan:

GBP/USD

  • Koef Korelasi Harga: -0.66
  • Koef Volatilitas Harga: 0.69
  • Koef Kovarian Harga: -5.04
  • Koef Kovarian Volatilitas: 1.73

EUR/USD

  • Koef Korelasi Harga: -0.93
  • Koef Volatilitas Harga: 0.79
  • Koef Kovarian Harga: -0.16
  • Koef Kovarian Volatilitas: 1.95

USD/JPY

  • Koef Korelasi Harga: 0.10
  • Koef Volatilitas Harga: 0.10
  • Koef Kovarian Harga: 0.88
  • Koef Kovarian Volatilitas: -0.26

Koefisien korelasi ialah metode statistik untuk mengukur hubungan keterkaitan linier antarvariabel dengan nilai dari -1 hingga 1, di mana angka 1 menyatakan kuatnya korelasi antara 2 variabel, angka 0 mewakili tidak adanya hubungan, tanda minus (–) menandakan bahwa kedua variabel berbanding terbalik, dan absensi tanda minus menggambarkan hubungan yang berbanding lurus.

Sementara itu, koefisien kovarian menyatakan seberapa besar kemiripan perubahan antara dua variabel yang bergerak bersama-sama. Nilai 0 menandakan tidak ada hubungan pada pergerakan kedua variabel, sedangkan nilai di atas 1 melambangkan besarnya hubungan antara pergerakan kedua variabel.

Apabila dilihat dari hasil di atas, dapat dikatakan bahwa koefisien korelasi EUR/USD dengan DXY memiliki nilai -0.93. Itu artinya, keterkaitan EUR/USD dengan Indeks Dolar sangat kuat. Selain itu, data tersebut juga menujukkan bahwa GBP/USD mempunyai nilai keterkaitan atau korelasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan USD/JPY.

Dalam perhitungan koefisien kovarian, hasil yang ditunjukkan pun tak jauh berbeda yang artinya keterkaitan USD/JPY dengan DXY jauh lebih kecil daripada GBP/USD dan USD/JPY.

Indeks Lain yang Digunakan

Pada 1998, The Fed atau bank sentral Amerika Serikat menambahkan satu indeks. Dimana tujuannya adalah agar peta kekuatan Dolar AS terhadap mata uang lain dapat digambarkan dengan lebih akurat dan mendalam. Indeks tersebut adalah Trade Weighted US Dollar Index.

Indeks yang dikenal dengan DTWEXM ini membandingkan Dolar AS dengan 27 pasangan mata uang yang berbeda dengan DXY. Simak rincian pembobotan DTWEXM dengan 5 kawasan yang mata uangnya paling dominan sebagai berikut.

  • China: 21.892
  • Euro: 17.056
  • Kanada: 11.997
  • Jepang: 6.281
  • Inggris: 3.679

Dalam DTWEXM, China memiliki bobot paling tinggi, sedangkan Euro ada di peringkat kedua. Dalam indeks tersebut, Indonesia sebenarnya masuk dalam perhitungan, tetapi hanya menyumbang bobot yang amat kecil yaitu 0.969%.

Perbedaan DTWEXM dengan DXY

Perbedaan utama DTWEXM dan USDX ialah jumlah pasangan mata uang yang menjadi patokan dan bobot dalam perhitungan. Apabila dilihat dari kondisi perdagangan global terkini, DTWEXM sepertinya lebih tepat digunakan sebagai patokan dalam perekonomian Amerika Serikat. Walaupun demikian, sebagian besar analis masih banyak yang berpatokan pada DXY karena menganggap lebih stabil dalam merespon kondisi pasar.

Sekian informasi mengenai mengenal arti penting indeks Dolar dalam analisa trading, semoga berguna dan bermanfaat bagi anda untuk mengenal lebih dalam mengenai forex dan faktor-faktor seputar forex.

Tinggalkan komentar